Friday 2 December 2016

Konsep Pendampingan Suami

A. Pengertian
Pendampingan suami adalah suami yang mendampingi atau menemani istri dalam proses persalinan (Bobak, Jensen & Lowdermilk, 2005).
Secara psikologis, istri sangat membutuhkan pendampingan suami selama proses persalinan. Proses persalinan merupakan masa yang cukup berat bagi ibu, dimana ibu membutuhkan dukungan dan pendampingan suami dalam proses persalinan sampai melahirkan dengan aman dan nyaman (Musbikin, 2005).

B. Peran Suami dalam Pendampingan
Kehadiran suami dalam kamar bersalin disambut baik oleh para istri. Kehadiran suami dapat membawa ketentraman bagi istri yang akan bersalin, suami juga dapat memainkan peranan yang aktif dalam memberikan dukungan fisik dan dorongan moral kepada istrinya (Farrer, 2001).
Peran suami yang dianggap ideal adalah sebagai pemimpin persalinan. Suami diharapkan untuk membantu ibu secara aktif dalam menghadapi persalinan, namun ini tidak realistik untuk semua suami karena sebagian suami juga khawatir akan kemampuan sendiri sebagai pelatih (Bobak, Jensen & Lowdermilk 2005).
Menurut Chapman (1992) dalam Bobak, Jensen & Lowdermilk (2005) terdapat tiga peran yang dilakukan oleh suami selama proses persalinan dan melahirkan, yaitu :
1. Sebagai pelatih
Suami secara aktif membantu ibu selama dan sesudah kontraksi persalinan. Seorang pelatih menunjukkan keinginan yang kuat untuk mengendalikan diri mereka dan mengontrol persalinan. Ibu menunjukkan keinginan yang kuat agar suami terlibat secara fisik selama persalinan.
2. Sebagai teman satu tim
Suami bertindak sebagai teman satu tim akan membantu ibu selama proses persalinan dan melahirkan dengan berrespon terhadap permintaan ibu akan dukungan fisik atau dukungan emosi atau keduanya.
3. Sebagai saksi
Sebagai saksi, suami bertindak sebagai teman dan memberi dukungan emosi dan moral.

C. Manfaat pendampingan Suami
Pendampingan suami selama proses persalinan dan melahirkan dapat memberikan manfaat bagi ibu dalam menghadapi proses persalinan, berupa : (Kurniasih, 2004)
1. Memberi rasa tenang dan penguat secara psikis
Suami adalah orang terdekat yang dapat memberikan rasa aman dan tenang yang diharapkan ibu dalam menjalani proses persalinan itu. Di tengah kondisi yang tidak nyaman, istri memerlukan pegangan, dukungan, dan semangat untuk mengurangi kecemasan, dan kepanikan.
2. Selalu ada bila dibutuhkan
Dengan berada di sisi ibu, suami siap membantu apa yang dibutuhkan ibu, dari mengambil minum hingga mengusap keringat ibu, dan ketika ada suatu tindakan dokter yang memerlukan keputusan keluarga, seperti tindakan vakum atau operasi, akan ada suami yang akan memberikan persetujuan atau tidak segera.
3. Kedekatan emosi suami-istri bertambah
Suami akan melihat sendiri perjuangan antara hidup dan mati sang istri saat melahirkan anak. Begitu susahnya melahirkan membuat suami bertambah sayang kepada istri.
4. Menumbuhkan naluri kebapakan
Perhatian yang diberikan ayah saat kelahiran sang buah hati sudah bisa menumbuhkan keterikatan dengan anaknya, ini merupakan modal awal yang perlu diteruskan dengan ikutnya ayah terlibat dalam pengasuhan si kecil.
5. Suami akan lebih menghargai istri
Melihat pengorbanan istri saat persalinan suami akan dapat lebih menghargai istrinya dan menjaga perilakunya, karena dia akan mengingat bagaimana besarnya pengorbanan sang istri.
Persalinan merupakan masa yang cukup berat bagi ibu, dimana proses persalinan dan melahirkan layaknya sebuah pertaruhan hidup dan mati. Terutama pada ibu primipara, dimana mereka belum memiliki pengalaman melahirkan. Dukungan dan pendampingan suami dalam proses persalinan merupakan sumber kekuatan bagi ibu yang tidak dapat diberikan oleh tenaga kesehatan (Bobak, Jensen & Lowdermilk 2005).
Menurut Musbikin (2005) kehadiran atau pendampingan suami saat persalinan akan membawa ketenangan dan menjauhkan sang ibu dari stress. Kehadiran suami akan membawa pengaruh positif secara psikologis, dan berdampak positif pada kesiapan ibu secara fisik. Kehadiran suami, sentuhan tangannya, doa dan kata-kata penuh motivasi yang diucapkannya akan membuat istri merasa lebih kuat dan tabah menghadapi rasa sakit dan kecemasannya serta memiliki motivasi untuk berjuang melahirkan bayinya (Musbikin, 2005).

No comments:

Post a Comment

Pengukuran Kualitas Tidur

Kualitas tidur merupakan fenomena yang kompleks dan melibatkan beberapa komponen yang seluruhnya dapat tercakup dalam PSQI. Komponen PSQI d...