A. Pengertian
Produk
harus dipandang sebagai pemecah masalah jika mereka dibeli karena manfaat yang
dihasilkannya, bukan karena produk itu semata. Produk meliputi lebih dari
sekedar barang berwujud. Dalam defenisi secara luas, produk meliputi objek
secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan ide.
Produk menurut
Kotler dan Armstrong (2008 : 62) ialah “kombinasi barang dan jasa yang
ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran”. Sedangkan menurut Tjiptono (2008 :
95) produk ialah “ segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan”
Secara
konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang
bias ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan
kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu, produk dapat pula
didefenisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui
hasil produksinya
B. Tingkat Produk
Menurut Tjiptono
(2008 : 96), dalam merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami
lima tingkatan produk yaitu.
1. Produk utama/inti (core benefit), yaitu manfaat yang
sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
2. Produk generik, yaitu
produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan
produk minimal agar dapat berfungsi).
3. Produk harapan (expected product), yaitu produk formal
yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak)
diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
4. Produk pelengkap (augmented product), yaitu berbagai
atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan,
sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk
pesaing.
5. Produk potensial, yaitu
segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu
produk di masa mendatang.
Oleh karena itu, sebuah produk lebih dari
sekedar seperangkat sifat-sifat barang berwujud. Konsumen cenderung melihat
produk sebagai rangkaian kompleks dari manfaat yang dapat memuaskan kebutuhan
mereka. Ketika mengembangkan produk, pertama kali pemasar harus
mengidentifikasi kebutuhan inti konsumen yang akan dipuaskan oleh produk
tersebut. Kemudian, mereka harus merancang produk aktual dan menemukan cara
untuk menambahnya untuk menciptakan serangkaian manfaat yang akan paling baik
memuaskan konsumen
C. Klasifikasi Produk
Menurut Daryanto (2011 : 50) klasifikasi produk terdiri atas:.
1. Produk
Konsumen
Adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir
untuk konsumsi pribadi. Produk ini dibagi lagi ke dalam 4 (empat) kelompok
yaitu:
a) Produk Sehari-hari (convenience products)
Produk sehari-hari adalah
barang atau jasa yang biasa dibeli pelanggan dalam frekuensi tinggi, dalam
waktu cepat dan untuk memperolehnya tidak membutuhkan upaya terlalu banyak.
Karakteristik dari produk yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah konsumen
dengan mudah berganti merek karena masyarakat sering memperoleh informasi baru
dari pelbagai media (radio, televisi, koran, dan lain-lain) dan harganya
relatif murah.
b) Produk Belanjaan (shopping products)
Produk kelompok ini biasanya
dibeli konsumen setelah mereka membandingkan, baik harga, kualitas maupun
spesifikasi lainnya dari pedagang lainnya. Karakteristiknya antara lain, adalah
pembeli sangat mempertimbangkan penampilan fisik produk (physical attributes), pelayanan purna jual (after sales services), harga (price),
gaya (style) dan tempat penjualan.
c) Produk Khusus (speciality products)
Adalah kelompok produk yang
memiliki karakteristik istimewa atau unik sehingga pelanggan mau membayarnya
dengan harga tinggi dan rela mengorbankan waktu dan tenaga untuk memperolehnya.
d) Produk yang tidak dicari (unsought products)
Kelompok produk adalah produk
yang keberadaannya dan juga kemanfaatannya tidak banyak diketahui oleh
konsumen. Konsumen biasanya tidak pernah menyadari bahwa mereka memerlukannya.
Oleh karena itu, tidak banyak yang berpikir untuk membeli produk kelompok ini.
2. Produk
Industri
Adalah produk yang dibeli oleh
individu/organisasi untuk diproses lebih lanjut atau dipergunakan dalam
melakukan bisnis. Produk Industri ini meliputi:
a) Bahan dan Suku Cadang (material and parts)
Produk industri yang
sepenuhnya masuk ke dalam produk yang dibuat pabrik, termasuk bahan baku serta
material dan suku cadang yang ikut dalam proses manufaktur.
b) Barang Modal (capital items)
Produk industri yang sebagian
masuk ke dalam produk jadi, termasuk barang yang dibangun dan peralatan
tambahan.
c) Perlengkapan dan Jasa (supplies and services)
Produk industri yang sama
sekali tidak masuk ke dalam produk akhir.
No comments:
Post a Comment