Thursday 10 November 2016

KEUNIKAN AROMA BUNGA SEDAP MALAM “SAYU ATIKA” KELURAHAN PENATABAN KECAMATAN GIRI KABUPATEN BANYUWANGI



Sedap malam dalam bahasa ilmiahnya dikenal dengan sebutan Polianthes tuberosa. Masyarakat Banyuwangi khususnya suku Osing sering menyebut bunga ini dengan sebutan “kembang sundel”.  Bunga sedap malam ini banyak di budidayakan petani di Kelurahan Penataban Kecamatan Giri Kabupaten Banyuwangi. Yang membedakan bunga sedap malam “Sayu Atika” Banyuwangi dengan bunga sedap malam daerah lain yaitu bentuk dan aroma bunga. Pertama bentuk bunga, bentuk bunga sedap malam “Sayu Atika” tidak beraturan dan ngeprok (istilah orang banyuwangi) dan ujung bunganya bersih tidak berwarna, sedangkan bunga sedap malam daerah lain yaitu bersap dan bersusun rapi dengan ujung bunganya terdapat warna merah muda. Kedua, aroma bunga.  Keharuman bunga sedap malam “Sayu Atika” dapat diadu jika kedua jenis bunga yang berbeda ini ditaruh ditempat yang sama, maka aroma bunga sedap malam “Sayu Atika” lah yang paling semerbak. Pasar bunga sedap malam di Banyuwangi yang paling banyak diminati dan diburu oleh masyarakat yaitu bunga lokal sedap malam “Sayu Atika” dibandingkan dengan bunga lain sedikit. yang sejenis walaupun harganya bunga sedap malam Sayu Atika ini lebih mahal 
Bunga sedap malam sayu atika 

            Menurut Ahmad Rajab Ketua Gapoktan “JAYA ABADI” menjelaskan bahwa bunga sedap malam pernah mengikuti kontes tanaman hias yang diwakili oleh Ketua Kelompok Tani  “WANGI ABADI”  Bapak Hanipan di Malang, bunga sedap malam Penataban masuk kategori tanaman unik, karena aroma khasnya. Keunikan aroma ini, ternyata belum sepenuhnya diikuti dengan pengelolaan bunga dengan baik bahkan terkesan dibiarkan begitu saja. Dimana petani bunga ini langsung menjual ke konsumen dalam bentuk togongan (tangkai) dan pretelan (bijian). Untuk meningkatkan nilai jual dan mempromosikan bunga sedap malam “Sayu Atika”, perlu kiranya adanya pembinaan dan kemitraan dari instansi terkait dalam hal ini Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi untuk mencarikan solusi agar bunga ini tetap eksis dan produksinya semakin meningkat. Disadari atau tidak perkembangan bunga sedap malam di Kelurahan Penataban termasuk stagnasi, karena yang menanam bunga sedap malam orangnya hanya itu-itu saja bahkan cenderung menurun petaninya beralih ke petani sayuran seperti menanam kangkung, bayam, kemangi, kenikir yang merupakan tanaman andalan di kelurahan Penataban.
 Ketua Kelompok Tani Wangi Abadi Bapak Hanipan

            Salah satu cara agar produksi bunga sedap malam tetap diminati dan dijadikan produk unggulan di Kelurahan Penataban khususnya di Kabupetan Banyuwangi perlu adanya diklat (pendidikan dan pelatihan) tentang penyulingan bunga sedap malam menjadi produk minyak wangi ataupun parfum pengharum ruangan. Aroma bunga sedap malam ini dapat digunakan sebagai aroma terapi untuk kesehatan. Sebagaimana pengalaman pribadi yang dijalani oleh penulis saat mendampingi sang istri melahirkan di salah satu rumah sakit swasta di Banyuwangi 8 tahun yang lalu. Dimana penulis membawa beberapa tangkai bunga sedap malam ditaruh di vas bunga di dalam kamar, sehingga bau obat atau ruangan berubah menjadi aroma yang menyegarkan.
 bunga sedap malam "bangil"
  bunga sedap malam "bogor"

No comments:

Post a Comment

Pengukuran Kualitas Tidur

Kualitas tidur merupakan fenomena yang kompleks dan melibatkan beberapa komponen yang seluruhnya dapat tercakup dalam PSQI. Komponen PSQI d...