Sedap malam dalam bahasa ilmiahnya dikenal dengan sebutan Polianthes tuberosa. Masyarakat
Banyuwangi khususnya suku Osing sering menyebut bunga ini dengan sebutan
“kembang sundel”. Bunga sedap malam ini
banyak di budidayakan petani di Kelurahan Penataban Kecamatan Giri Kabupaten
Banyuwangi. Yang membedakan bunga sedap malam “Sayu Atika” Banyuwangi dengan
bunga sedap malam daerah lain yaitu bentuk dan aroma bunga. Pertama bentuk
bunga, bentuk bunga sedap malam “Sayu Atika” tidak beraturan dan ngeprok
(istilah orang banyuwangi) dan ujung bunganya bersih tidak berwarna, sedangkan
bunga sedap malam daerah lain yaitu bersap dan bersusun rapi dengan ujung bunganya
terdapat warna merah muda. Kedua, aroma bunga. Keharuman bunga sedap malam “Sayu Atika” dapat
diadu jika kedua jenis bunga yang berbeda ini ditaruh ditempat yang sama, maka
aroma bunga sedap malam “Sayu Atika” lah yang paling semerbak. Pasar bunga sedap
malam di Banyuwangi yang paling banyak diminati dan diburu oleh masyarakat
yaitu bunga lokal sedap malam “Sayu Atika” dibandingkan dengan bunga lain sedikit.
yang sejenis walaupun harganya bunga sedap malam Sayu Atika ini lebih mahal
Bunga sedap malam sayu atika
Menurut
Ahmad Rajab Ketua Gapoktan “JAYA ABADI” menjelaskan bahwa bunga sedap malam
pernah mengikuti kontes tanaman hias yang diwakili oleh Ketua Kelompok
Tani “WANGI ABADI” Bapak Hanipan di Malang, bunga sedap malam
Penataban masuk kategori tanaman unik, karena aroma khasnya. Keunikan aroma
ini, ternyata belum sepenuhnya diikuti dengan pengelolaan bunga dengan baik
bahkan terkesan dibiarkan begitu saja. Dimana petani bunga ini langsung menjual
ke konsumen dalam bentuk togongan
(tangkai) dan pretelan (bijian).
Untuk meningkatkan nilai jual dan mempromosikan bunga sedap malam “Sayu Atika”,
perlu kiranya adanya pembinaan dan kemitraan dari instansi terkait dalam hal
ini Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi untuk mencarikan solusi agar bunga ini
tetap eksis dan produksinya semakin meningkat. Disadari atau tidak perkembangan
bunga sedap malam di Kelurahan Penataban termasuk stagnasi, karena yang menanam
bunga sedap malam orangnya hanya itu-itu saja bahkan cenderung menurun
petaninya beralih ke petani sayuran seperti menanam kangkung, bayam, kemangi,
kenikir yang merupakan tanaman andalan di kelurahan Penataban.
Ketua Kelompok Tani Wangi Abadi Bapak Hanipan
Salah satu
cara agar produksi bunga sedap malam tetap diminati dan dijadikan produk
unggulan di Kelurahan Penataban khususnya di Kabupetan Banyuwangi perlu adanya
diklat (pendidikan dan pelatihan) tentang penyulingan bunga sedap malam menjadi
produk minyak wangi ataupun parfum pengharum ruangan. Aroma bunga sedap malam
ini dapat digunakan sebagai aroma terapi untuk kesehatan. Sebagaimana
pengalaman pribadi yang dijalani oleh penulis saat mendampingi sang istri
melahirkan di salah satu rumah sakit swasta di Banyuwangi 8 tahun yang lalu.
Dimana penulis membawa beberapa tangkai bunga sedap malam ditaruh di vas bunga
di dalam kamar, sehingga bau obat atau ruangan berubah menjadi aroma yang
menyegarkan.
bunga sedap malam "bangil"
bunga sedap malam "bogor"
No comments:
Post a Comment