Wednesday 23 November 2016

Konsep Dukungan Sosial Keluarga

A. Pengertian
Definisi dukungan sosial yaitu mengacu pada kenyamanan, perhatian, penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok kepada individu (Sarafino, 2006). Sementara sosial didefinisikan oleh Lahey (2007) sebagai peran yang dimainkan oleh teman-teman dan relatif dalam memberikan nasehat, bantuan dan beberapa diantaranya untuk menceritakan perasaan pribadi.
Menurut Sarafino (2006), dukungan sosial dapat berasal dari berbagai sumber seperti pasangan hidup, keluarga, pacar, teman, rekan kerja dan organisasi komunitas. Dukungan sosial akan mempengaruhi individu tergantung pada ada atau tidaknya tekanan dalam kehidupan individu. Tekanan tersebut dapat berasal dari individu itu sendiri atau dari luar dirinya untuk menghindari gangguan baik secara fisik maupun psikologis.
Menurut Fadly (2009), Keluarga adalah unit/satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Keluarga biasanya terdiri dari suami, istri, dan juga anak-anak yang selalu menjaga rasa aman dan ketentraman ketika menghadapi segala suka duka hidup dalam eratnya arti ikatan luhur hidup bersama. 

B. Manfaat Dukungan Sosial Keluarga
Dukungan sosial keluarga dapat diperoleh individu melalui ikatan sosial yang positif yaitu kepedulian orang-orang yang dapat diandalkan, percaya, menghargai serta mencintai seseorang ketika orang tersebut sedang menghadapi masalah. Setiadi (2008) Manfaat dari dukungan sosial keluarga terhadap kesehatan dan kesejahteraan berfungsi bersamaan. Secara lebih spesifik, keberadaan dukungan sosial yang adekuat terbukti berhubungan dengan mortalitias, lebih mudah sembuh dari sakit, fungsi kognitif, fisik, dan kesehatan emosi. Disamping itu, pengaruh positif dari dukungan sosial keluarga adalah pada penyesuaian terhadap kejadian dalam kehidupan yang penuh dengan stresss.
Dukungan keluarga merupakan suatu strategi intervensi preventif yang paling baik dalam membantu anggota keluarga mengakses dukungan sosial yang belum digali untuk suatu strategi bantuan yang bertujuan untuk meningkatkan dukungan keluarga yang adekuat. Dukungan keluarga mengacu pada dukungan yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai suatu yang dapat diakses untuk keluarga misalnya dukungan bisa atau tidak digunakan, tapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Friedman, 2010).
Dukungan keluarga telah mengkonseptualisasi dukungan sebagai koping keluarga, baik dukungan keluarga yang eksternal maupun internal. Dukungan dari keluarga bertujuan untuk membagi beban, juga memberi dukungan informasional (Friedman, 2010). 

C. Aspek-aspek Dukungan Sosial Keluarga
Menurut Fridman (2010). Dukungan sosial keluarga merupakan transaksi interpersonal dapat melibatkan satu atau lebih aspek-aspek berikut ini:
1. Dukungan emosional, merupakan dukungan yang melibat empati, ekspresi rasa, kehangatan, kepedulian dan perhatian terhadap individu sehingga individu tersebut merasa ada yang memberikan perhatian dan mendengarkan keluh kesah orang lain
2. Dukungan penghargaan, merupakan dukungan yang terjadi lewat hormat (penghargaan) positif untuk orang tersebut, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu dan perbandingan positif orang itu dengan orang-orang lain yang melibatkan pernyataan setuju dan penilaian positif terhadap ide-ide, perasaan, penguatan dan perbandingan sosial yang digunakan untuk dorongan agar maju.
3. Dukungan instrumental, merupakan bentuk dukungan yang melibatkan bantuan langsung sesuai dengan kebutuhan individu, misalnya berupa bantuan finansial atau bantuan, yang dapat berwujud barang, pelayanan, dukungan keluarga.
4. Dukungan informatif, merupakan bentuk dukungan berupa nasehat. Petunjuk-petunjuk, saran atau umpan balik, pemberian informasi bagaimana cara memecahkan persoalan sehingga individu mendapat jalan keluar.
Berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial di atas dapat disimpulkan bahwa aspek dukungan sosial meliputi dukungan emosi yaitu kehangatan, kepedulian dan perhatan terhadap individu sehingga individu merasa ada yang memberikan perhatian dan mendengarkan keluh kesah, dukungan penghargaan untuk individu sehingga ada dorongan maju, penguatan ide-ide yang positif dan perbandingan sosial yang digunakan untuk dorongan maju, dukungan instrumental melibatkan bantuan langsung sesuai dengan kebutuhan individu, dan dukungan informatif berupa nasehat, petunjuk-petunjuk, saran sehingga individu mendapat jalan keluar. 

D. Sumber-sumber Dukungan Sosial Keluarga
1. Suami
Hubungan perkawinan merupakan hubungan akrab yang diikuti oleh minat yang sama, kepentingan yang sama, saling membagi perasaan, saling mendukung, dan menyelesaikan permaslahan bersama.
2. Keluarga
Keluarga merupakan sumber dukungan sosial karena dalam hubungan keluarga tercipta hubungan yang saling mempercayai. Individu sebagai anggota keluarga akan menjadikan keluarga sebagai kumpulan harapan, tempat bercerita, tempat bertanya, dan tempat mengeluarkan keluhan-keluhan bilamana individu sedang mengalami permasalahan.
3. Teman/sahabat
Teman dekat merupakan sumber dukungan sosial karena dapat memberikan rasa senang dan dukungan selama mengalami suatu permasalahan.
Menurut Santrock (2007) ada dua sumber dukungan sosial antara lain:
1. Sumber dukungan sosial yang didapat secara informal dapat diperoleh melalui dukungan guru, pelatih atau orang dewasa signifikan lainnya.
2. Sumber dukungan sosial yang didapat secara formal dapat diperoleh melalui orang tua (bapak ibu), saudara. Orang tua menjad sumber utama dukungan sosial orang tua karena orang tua yang pertama dikenal.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa orang tua sebagai sumber dukungan sosial yang dapat memberikan bantuan, dorongan, sokongan, penerimaan dan perhatian terhadap remaja yang terdiri dari dukungan emosional, dukungan penghargaa, dukungan informasi/nasehat dan dukungan instrumental yang dapat berbentuk verbal atau non verbal yang menyebabkan efek tindakan atau keuntungan emosional bagi penerimanya
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan sosial
Sarafino (2006) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi apakah seseorang akan menerima dukungan sosial atau tidak.
Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah :
1. Faktor dari penerima dukungan (recipient)
Seseorang tidak akan menerima dukungan sosial dari orang lain jika ia tidak suka bersosial, tidak suka menolong orang lain, dan tidak ingin orang lain tahu bahwa ia membutuhkan bantuan. Beberapa orang terkadang tidak cukup asertif untuk memahami bahwa ia sebenarnya membutuhkan bantuan dari orang lain, atau merasa bahwa ia seharusnya mandiri dan tidak mengganggu orang lain, atau merasa tidak nyaman saat orang lain menolongnya, atau tidak tahu kepada siapa dia harus meminta pertolongan.
2. Faktor dari pemberi dukungan (providers)
Seseorang terkadang tidak memberikan dukungan sosial kepada orang lain ketika ia sendiri tidak memiliki sumberdaya untuk menolong orang lain, atau tengah menghadapi stres, harus menolong dirinya sendiri, atau kurang sensitif terhadap sekitarnya sehingga tidak menyadari bahwa orang lain membutuhkan dukungan darinya 

F. Konsep keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Sudiharto, 2007).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno, 2004).
Menurut Perry dan Potter (2005), keluarga adalah sebagai unit yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak mereka dan memperlihatkan pembagian kerja menurut jenis kelamin. 

G. Macam-macam Keluarga
Friedman (1998) dalam Suprajitno (2004) menyatakan bahwa tipe-tipe keluarga dibagi atas :
1. Keluarga inti adalah keluarga yang sudah menikah, sebagai orang tua, atau pemberi nafkah. Keluarga inti terdiri dari suami istri dan anak mereka baik anak kandung ataupun anak adopsi.
2. Keluarga orientasi (keluarga asal) yaitu unit keluarga yang didalamnya seseorang dilahirkan.
3. Keluarga besar yaitu keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah seperti kakek dan nenek, paman dan bibi. 

H. Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan
Suprajitno (2004) menyatakan bahwa fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, meliputi:
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar perubahannya.
2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di lingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan.
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
Seringkali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.

2 comments:

  1. Sumbernya dari buku apa ya? Buat referensi hehhe

    ReplyDelete
  2. disitu sudah tertera siapa pengarang buku, tinggal nyari saja di google nama dan tahun pengarang

    ReplyDelete

Pengukuran Kualitas Tidur

Kualitas tidur merupakan fenomena yang kompleks dan melibatkan beberapa komponen yang seluruhnya dapat tercakup dalam PSQI. Komponen PSQI d...